Saling sindir seperti dua sosok ini menurut Refly tidaklah bagus.
Namun Refly menyoroti latar belakang atau posisi kedua sosok tersebut. Posisi tersebut harus dibedakan karena berkaitan dengan tugasnya masing-masing yang mana Ngabalin adalah representasi dari pihak pemerintahan sedangkan Didu saat ini hanyalah warga biasa.
“Kita harus bedakan antara orang yang mewakili merepresentasikan negara dengan seorang intelektual bebas… Kalau sekarang kita harus pahami, Said Didu bukan siapa-siapa dia tidak bawa gerbong siapapun, sementara Ngabalin adalah aktor negara yang memiliki jabatan, jadi ketika dia mengeluarkan statement dsb, orang bisa memahaminya statement negara,” lanjut Refly.
Baca Juga: Jokowi “Disenggol”, Ngabalin Meledak-ledak Lagi, Refly Harun: Kalau Dia Ya Biasa Saja, Nggak Heran!
Konsekuensi dari posisi yang Ngabalin pegang tersebut lajut Refly perlu dipertanyakan terkait narasi yang selama ini dilontarkan.
“Itu yang harus kita pahami perbedaan antara aktor negara dan aktor civil society,” lanjutnya.
Ngabalin yang merupakan orang pemerintahan yang tentunya digaji oleh Negara punya tugas dan tanggung jawab.
“Ini menuntut tanggung jawab besar sebagai orang yang mengatasnamakan negara dan sebagai orang yang dibayar oleh negara,” tambah Refly.
Sumber: sumsel.suara.com
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur