Namun, rencana itu batal lantaran pandemi covid-19 dan Tiongkok menutup pintu masuk bagi warga asing. Rencana pun berubah dengan memindahkan pelatihan terkait High Speed Railway (HSR) ke Madiun pada 2022.
Training HSR dilaksanakan di PPI Madiun bekerja sama dengan Universitas Perkeretaapian di Tiongkok yakni Southwest Jiaotong University dan Tianjin Railway Vocational and Technical College.
Eva menyebut dari 1.096 tenaga kerja lokal, baru 300 orang yang telah melalui proses pendidikan di Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun (PPI) dan siap melakukan proses sertifikasi. Mereka selanjutnya akan ditugaskan sebagai pendamping operator O&M dari China Railway.
Sedangkan 796 tenaga kerja lokal lainnya akan melanjutkan proses pelatihan terkait High Speed Railway (HSR).
"TKI yang telah dan akan menjalani Training HSR diseleksi secara ketat dan diwajibkan memiliki pengalaman sebagai operator O&M," kata Eva.
Sumber: cnnindonesia
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur