POLHUKAM.ID - Pemerintah disarankan berhati-hati dalam menyetujui uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) dari Bill & Melinda Gates Foundation di Indonesia.
Ketua Umum Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia), Agung Nugroho, mengingatkan Indonesia sudah memiliki kemampuan riset dan produksi vaksin sendiri melalui PT Bio Farma, yang merupakan produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara.
"Mengapa kita harus terburu-buru menerima uji coba dari luar negeri yang belum jelas risikonya?” tegas Agung lewat keterangan resminya, Kamis, 8 Mei 2025.
Agung menyoroti bahwa negara berkembang seperti Indonesia sering dijadikan tempat uji coba karena regulasinya lebih longgar. Namun, jika vaksin berhasil, justru negara maju yang lebih dulu menikmati manfaatnya.
“Kita jangan sampai hanya dijadikan kelinci percobaan,” tegas Agung.
Dia menegaskan bahwa vaksin buatan dalam negeri juga terbukti aman dan efektif. Vaksin Covid-19 dari Bio Farma, misalnya, memiliki tingkat efektivitas lebih dari 65 persen dengan distribusi yang efisien di Indonesia.
Ia meminta pemerintah untuk mendukung industri vaksin nasional dan tidak tergiur oleh kerja sama global yang belum tentu menguntungkan rakyat Indonesia.
“Jangan biarkan kesehatan rakyat Indonesia dipertaruhkan demi eksperimen global,” pungkas Agung.
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, setiap tahunnya diperkirakan hampir 100.000 orang meninggal akibat penyakit ini.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Hore! Syarat Batas Usia di Lowongan Kerja Bakal Dihapus
Viral Oknum Polantas Tampar dan Tendang Pengendara di Tengah Jalan, Warga Murka
Anak Buah Haji Hercules Gertak Balik Brigade Jawara Betawi 411 dan Pendekar Banten
Rizal Fadillah yang Dilaporkan Jokowi terkait Dugaan Ijazah Palsu Tiba-tiba Kecelakaan Ditabrak Orang