Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab.
Fadhli mengatakan, potensi besar itu bukan sebagai calon presiden (capres), melainkan calon wakil presiden (cawapres)
"Peluangnya masih terbuka. Dia memiliki modal kuat untuk dicalonkan sebagai cawapres," ujar Pilpres 2024 dilansir dari GenPI.co, Sabtu (14/5).
Fadhli mengatakan, RK perlu kerja keras agar peluangnya menjadi lebih besar pada Pilpres 2024.
Adapun caranya yakni dengan meningkatkan elektabilitas dan popularitasnya.
"Sama halnya kandidat kepala daerah lainnya, elektabilitas menjadi modal penting mereka agar diperhitungkan parpol," kata Fadhli.
Menurut Fadhli, partai politik yang akan menjadi kendaraan RK tidak akan melihat kinerjanya saat memimpin Jawa Barat.
Fadhli menegaskan bahwa bagi parpol, yang penting ialah elektabilitas.
"Kinerja melempem, tetapi elektabilitas bagus itu yang dilirik parpol. Lebih bagus kalau kinerja dan elektabilitas berjalan beriringan," jelasnya. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Pakar UI: Pemakzulan Bisa Dilakukan Lewat Konstitusi atau Ekstra Konstitusi, Rakyat yang Bergerak
Profesor BRIN: Pemakzulan Hal Biasa di Indonesia dan Tidak Bisa Sepaket
Jejak Misterius Relawan Asal Solo, Diduga Otak Pembuatan Ijazah di Pasar Pramuka, Menghilang sejak Kasus Bambang Tri
Partai Ummat Bergolak, Kader Gugat AD/ART