“Publik sensitif terhadap keputusan seperti ini. Jika terkesan politis, kepercayaan kepada pemerintah bisa tergerus,” ujarnya.
Wacana pergantian Kapolri mencuat seiring meningkatnya aksi unjuk rasa di sejumlah daerah.
Beberapa kelompok masyarakat menilai Polri perlu evaluasi menyeluruh, sementara kelompok lain menganggap kinerja institusi kepolisian sudah on track.
Spekulasi kian menguat setelah beredar kabar adanya desakan dari sejumlah elite politik yang menginginkan penyegaran di tubuh Polri.
Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Istana terkait rencana pergantian tersebut.
Presiden Prabowo sendiri beberapa kali menekankan pentingnya menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Menurut Laskar Cinta Jokowi, mengganti Listyo Sigit tanpa alasan yang jelas dapat memunculkan persepsi negatif di masyarakat.
Keputusan semacam itu bisa dianggap sebagai kompromi politik atau tanda adanya tekanan dari kelompok tertentu.
“Jika pergantian dilakukan, publik bisa menilai bahwa pemerintah tidak konsisten dalam menjaga profesionalisme dan stabilitas. Itu akan mengurangi legitimasi Presiden,” tegas Suhandono.
Ia menilai, menurunnya kepercayaan publik dapat memengaruhi kemampuan pemerintah mengelola isu-isu besar, termasuk agenda pembangunan dan penegakan hukum jangka panjang.
LCJ mendesak pemerintah untuk mengedepankan keterbukaan informasi.
Jika ada evaluasi kinerja Kapolri, proses dan alasannya harus dikomunikasikan secara jelas kepada publik.
Transparansi dianggap penting untuk menghindari spekulasi politik dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Selain itu, LCJ mengimbau media dan masyarakat sipil untuk tetap kritis, namun tidak terjebak dalam polarisasi.
“Media dan LSM harus mendorong akuntabilitas, tapi juga menjaga agar isu ini tidak memecah belah,” kata Suhandono.
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara