RADAR GRESIK - Rendahnya alokasi pupuk subsidi di wilayah Gresik terus ditindaklanjuti Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Gresik. Mereka telah melakukan pertemuan dengan Asosiasi Kepala Desa (AKD) dan PT Petrokimia Gresik. Hasilnya disepakati semua pihak akan mengawal pengajuan tambahan alokasi ke Kementerian.
Pertemuan ini dilakukan, lantaran AKD mendapat keluhan dari petani di wilayahnya terkait turunnya alokasi pupuk subsidi.
“Kami semua tahu mekanismenya tentang pupuk subsidi. Kami hanya mengetuk hati nurani PT Petrokimia, pabriknya berdiri di lahan Gresik tapi masyarakat hanya menerima asapnya,” ujar Sekretaris AKD, Siswadi.
Tahun 2023 lalu, alokasi pupuk subsidi untuk gresik sebanyak 26.083 ton Urea dan 13.377 ton NPK. Dari alokasi tersebut realisainya hanya 88 persen untuk urea dan 41 persen untuk NPK.
“Tahun kemarin saja petani gelagapan karena pupuk kurang. Tahun ini malah dikurangi lagi dari alokasi tahun 2023,” ungkap Siswadi.
Di tahun 2024 ini Dispertan mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebanyak 31.712 ton jenis pupuk urea dan 35.809 ton jenis NPK.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara