Gibran berjanji akan memberikan perhatian khusus untuk pengembangan ekonomi kreatif, khususnya dengan pendekatan teknologi dan kemajuan digitalisasi. Ia berharap produk-produk kreaif seperti di Pekalongan bisa semakin berkembang, bahkan mendunia.
"Ini penting, di SMK dimasukin kurikulum digital marketing dan ada Technopark," kata Gibran.
Gibran berharap, Kota Pekalongan, Solo dan Yogyakarta yang merupakan kota-kota penghasil batik, kedepannya bisa saling bersinergi dan melengkapi, bukan hanya bersaing. Sebab, masing-masing daerah penghasil batik tersebut memang memiliki produk dengan motif yang berbeda-beda.
Hal lainnya yang juga dibahas dalam pertemuan tersebut yakni akses internet yang merata di seluruh wilayah. Sebab menurut Gibran, internet memang sudah menjadi bagian penting dari pengembangan ekonomi, terutama digital marketing
Selailn berdiskusi, Gibran menyempatkan diri untuk melihat pameran dan memborong beberapa produk batik yang dipamerkan.
Baca Juga: 6 Pantangan yang Harus Dilakukan Pasca Kuret agar Fisik Tetap Prima dan Sehat
Salah satu pedagang batik yang juga pemilik merk batik Ndaru mengatakan bahwa Gibran sempat melihat-lihat kain batik hasil karyanya, dan membeli kain batik seharga Rp500.000.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaraburuh.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara