POLHUKAM.ID - Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla mengaku Nahdlatul Ulama (NU) mendapat bullying dari masyarakat buntut menerima jatah pengelolaan tambang dari Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan dalam diskusi yang digelar Fraksi PAN bertajuk “Polemik Pemberian Izin Pengelolaan Tambang untuk Ormas Keagamaan”.
“Kalau kita telaah percakapan di media sosial sekarang, ini PBNU menjadi bully-an luar biasa,” kata Ulil di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).
Dia menyebut kondisi itu berbeda dengan Muhammadiyah yang tidak mendapat bullying.
Sebab Ormas Islam itu menolak jatah pemberiaan pengelolaan tambang dari pemerintah Jokowi.
“Muhammadiyah enggak karena sekarang dia belum terima. NU yang sudah terang-terang menerima sekarang di-bully di mana-mana, logonya diolah lah pokoknya,” ujar Ulil.
Meski demikian, Ulil menerima hujatan maupun kritikan dari masyarakat. Dia mengatakan PBNU tidak akan mempersoalkannya.
Menurutnya, hal itu sudah menjadi resiko atas pilihan PBNU. “Enggak ada sesuatu yang kenikmatan diperoleh tanpa adanya usaha keras,” tandasnya.
PBNU: Kami akan Kelola Secara Halal Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla merespons terkait pemberian jatah pengelolaan tambang dari Presiden Jokowi. Dia menegaskan Nahdlatul Ulama (NU) akan mengelola pemberian tambang dari pemerintahan Jokowi secara halal dengan tetap menaati aturan negara.
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara