Kasus ini hanya diselidiki oleh pihak kepolisian, namun KomisiNasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga ikut mengusut penyelesaian yang menyebabkan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas.
Kabar terbaru, Komnas HAM telah memanggil dokter forensik guna mengotopsi jenazah daari Brigadir J.
Dari keterangan dokter forensik itu ternyata ada suatu hal yang berbeda ditemukan.
Baca Juga:Â Terungkap, 5 Jenderal Bintang Tiga di Polri Ini Risih dengan Kematian Brigadir J, Mereka Takut Kariernya Tercoreng
Melalui Kominsioner Komnas HAM Choirul Anam hal berbeda tersebut yakni adanya perbedaan jarak luka tembak di tubuh Brigadir J.
Melalui hasil dari dokter forensik itu, Anam menduga bahwa Brigadir J menerima tembakan dari arah yang berbeda sebab jarak luka yang terlihat di badannya berebeda-beda.
"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," kata Anam yang Polhukam.id kutip dari Akurat, Selasa (26/7/2022).
Lebih lanjut, Anam menyebut bahwa luka yang terdapat di tubuh Brigadir J terdiri dari luka peluru masuk dan luka peluru yang berhasil keluar dari badan.
Namun ia belum mampu merinci berapa jumlah luka tembak itu.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid