POLHUKAM.ID - Eks pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)—sekarang Komunikasi dan Digital (Komdigi)—, Riko Rasota Rahmada, menyebut bahwa dirinya sempat dibujuk oleh eks tenaga ahli Kominfo, Adhi Kismanto, untuk ikut menjaga situs judi online (judol) agar tak diblokir.
Hal itu disampaikan Riko saat diperiksa sebagai terdakwa kasus pengamanan situs judol Kominfo, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/7).
Dalam keterangannya, Riko mengaku mengetahui ihwal ajakan Adhi untuk ikut bergabung dalam menjaga situs judol Kominfo.
Dalam perkara ini, Adhi juga dijerat sebagai terdakwa. Namun, perkaranya disidangkan secara terpisah.
"Kalau Adhi saya tahu, Pak [diajak menjaga situs judol]," kata Riko dalam persidangan, Rabu (2/7).
"Memang Adhi ngomong?" tanya jaksa.
"Adhi ngomong," jawab Riko.
"Ngomong kalau ini ada yang dijaga?" cecar jaksa.
"Iya betul," timpal Riko.
Jaksa kemudian mencecar Riko terkait penyampaian Adhi kepadanya saat mengajak bergabung menjaga situs judol tersebut.
"Omongannya gimana, Pak? Apakah ini titipan dari pimpinan atau gimana?" tanya jaksa.
"Izin mungkin persisnya seperti ini, pertama kali dia mengajak saya dia berkata, 'kami sedang melakukan penjagaan, kami mau ngajak Pak Riko', bahasanya seperti itu, [kemudian ditanya] 'Bapak mau ikut atau tidak?'" jawab Riko menceritakan penyampaian Adhi.
"Enggak, maksudnya apa karena ada restu dari pimpinan atau gimana enggak?" cecar jaksa.
"Saya semacam itu, karena saya diyakinkan bahwa pimpinan tahu," jawab Riko.
Jaksa terus mendalami keterangan Riko dan menanyakan apakah yang dimaksud pimpinan tersebut mencapai level menteri atau tidak. Adapun saat itu, Menkominfo dijabat oleh Budi Arie Setiadi.
"Nah itu siapa, Pak? Dijelasin enggak, Pak, sama si Adhi?" tanya jaksa.
"Dijelaskan," timpal Riko.
"Gimana?" cecar jaksa.
'Tenang aja, Pak, pimpinan udah tahu, yang paling atas tahu, Pak Menteri'," tutur Riko menirukan pernyataan Adhi.
"Itu Adhi yang ngejelasin?" tanya jaksa.
"Iya Adhi yang mengatakan begitu kepada saya," ungkap Riko.
Lantaran dibujuk itu, Riko pun mengaku makin yakin untuk bergabung menjaga situs judol di Kominfo.
"Oke jadi makanya Saudara pede lah ya udah ini gitu, ya?" tanya jaksa.
"Betul," jawab Riko.
"Itu di bulan?" tanya jaksa.
"Itu sekitar pertengahan April, Pak, dia mulai membujuk saya itu di sekitar pertengahan April," ucap Riko.
Lebih lanjut, Riko pun menyinggung bahwa jumlah pemblokiran situs judol di zaman Budi Arie menjabat lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
"Jujur sejak zaman Pak Budi Arie jumlah pemblokiran situs perjudian jumlahnya signifikan, dari yang normalnya mungkin sekitar ratusan [situs] per hari, menjadi ribuan," kata Riko.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur