POLHUKAM.ID - Presiden Prabowo Subianto dinilai sedang tersandera oleh situasi saat ini.
Hal ini diungkapkan oleh Mantan Intelijen Negara, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra.
“Mau tidak mau, Prabowo harus menanggapi tuntutan 17 8 ini secara proporsional, sehingga dalam meredam kemarahan rakyat, tanpa harus mengangkat pemakzulan Gibran dan adili Jokowi,” jelas Sri Radjasa, melalui podcast Forum Keadilan TV, dikutip, Sabtu, (13/9/2025).
“Saya melihat bahwa Prabowo tersandera dengan kondisi saat ini. Dimana dia harus fokus ke 17 8, tanpa memasukkan dua tuntutan yang ada sejak lama ini,” sambungnya.
Untuk melepaskan sandera Prabowo, kita harus fokus ke personal siapa yang menyandera.
Sehingga tuntutan adili Jokowi dan makzulkan Gibran jadi prioritas untuk disuarakan walaupun tidak masuk dalam 17 8 ini.
“Hanya itu jalannya kalau kita mau melepaskan Pak Prabowo dari sandera yang sedang dialami,” ujarnya.
Dia menilai banyak kepentingan yang masuk dalam tuntutan 17 8.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara
Prabowo Bongkar Fakta Whoosh: Utang Rp116 Triliun Bukan Masalah, Ini Janji Tegasnya!
Jokowi Buka Suara Soal Logo Wajahnya Dihapus Projo: Reaksinya Bikin Kaget!
Kuda Troya Jokowi? Ini Alasan Projo Gabung Gerindra dan Ganti Logo