Lagi, Cerita Untung Petani Tumpangsari di Kebun Sawit PSR

- Selasa, 05 Juli 2022 | 12:00 WIB
Lagi, Cerita Untung Petani Tumpangsari di Kebun Sawit PSR

"Sebelum kisruh harga TBS sawit ini muncul, kami sudah melakukan tumpangsari di kebun sawit kami. Saya dan para petani lainnya menanam jagung sejak awal tanam perdana sawit kami," kata anggota Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Cabang Kabupaten Simalungun, dilansir dari laman InfoSAWIT pada Selasa (5/7/2022).

Baca Juga: Legislator PKS Minta Pemerintah Izinkan Petani Sawit Rakyat Ekspor TBS

Dengan tumpangsari tersebut, Marihot dan petani sawit lainnya justru menikmati hasil panen jagung di lahan sawit PSR-nya setiap empat bulan sekali selama beberapa tahun terakhir. "Tapi kalau yang sekarang harga jagung agak anjlok. Kalau jagung kering dihargai sekitar Rp4.000 per kg, kalau yang basah sekitar Rp3.000-Rp3.500 per kg," kata Marihot.

Lebih lanjut disampaikan Marihot dalam laman InfoSAWIT, jika lahan sawit yang mengikuti program PSR sekitar empat hektare, dengan proses tumpangsari tanaman jagung, para petani sawit di Hatonduan bisa menikmati hasil panen jagung hingga Rp20 juta. Jika dikurangi berbagai biaya seperti pupuk, pembelian bibit, upah pekerja, dan lainnya, Marihot mengaku di awal-awal masih bisa menikmati keuntungan hingga sekitar Rp10 juta.

Halaman:

Komentar

Terpopuler