Seperti dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @infojakarta, tampak penumpukan penumpang di Halte Harmoni. Ini disebabkan penyempitan halte akibat adanya kedai tersebut.
Baca Juga: Kasus Maling Cokelat di Alfamart Berujung Damai, Pakar Hukum: Kalau Ini Dibiarkan, Orang Bakal Lakukan Itu Lagi, Kan Bisa Minta Maaf
“Pejabat yang mana yang mengizinkan ide bikin kedai kopi di dalam Halte Harmoni? Penumpang masih desak-desakan, tempatnya malah diambil buat jualan kopi. Et dah,” tulis akun @infojakarta.
Menanggapi hal itu, politikus Ferdinand Hutahaean turut mengkritik keberadaan kedai kopi itu. Menurutnya, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan terus menunjukkan kebodohan.
“Pemda DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan terus menunjukkan kebodohan,” kata Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (16/8/2022).
Menurut Ferdinand, fungsi halte bus sejatinya untuk menunggu kendaraan umum, bukan tempat nongkrong sembari minum kopi.
“Halte Bus itu bukan untuk tempat nongkrong, kenapa diberikan tempat untuk warung kopi?,” ujarnya.
Pemda DKI dibawah kepemimpinan @aniesbaswedan tetus menunjukkan kebodohan. Halte Bus itu bukan untuk tempat nongkrong, kenapa diberikan tempat untuk warung kopi? https://t.co/fRf6gRgh0V
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHutah4) August 16, 2022Cuitan Ferdinand itu pun mendapat beragam respons dari para pengikutnya. Berikut adalah beberapa komentar netizen terkait hal itu.
“Maklum. Semua ada cuanya, yang kayak begini enggak ditampilkan Anies. Yang ditampilkan yang bagus-bagusnya,” tulis @Gremo***.
“Ibu Kota harusnya menjadi contoh yang maju bagi provinsi lain, malah menunjukkan kebodohan,” kata @wulandari_er***.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});“Wkwkwk Ketawain aja Bang,” ucap @Onelove***.
Sumber: NewsWorthy
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid