"Kalau punya mulut dijaga," tegas prajurit TNI.
Mendengar omelan tersebut, pegawai Kemenkeu hanya bisa meminta maaf.
"Saya mohon maaf pak," katanya.
Kronologi kejadian
Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki Rayu Syah Putra membeberkan kronologi kejadian.
Kejadian bermula saat anggotanya melakukan pengamanan jalur busway.
Lokasinya di dekat Halte Transjakarta Pancoran Barat pada 8 Juli 2024 lalu.
Beberapa saat kemudian, ada driver ojol yang membawa pegawai Kemenkeu masuk jalur busway.
Prajurit TNI lantas memberikan teguran.
Namun, pegawai Kemenkeu malah mengeluarkan pernyataan yang menyinggung petugas.
"Dia menyampaikan yang buat macet Jakarta itu adalah busway yang digunakan transjakarta," tutur Deki, dikutip dari Kompas.com.
Deki Rayu menambahkan, anggotanya tidak terima dengan kata-kata pegawai Kemenkeu.
Prajurit TNI menilai busway bermanfaat kepada masyarakat.
Selain mengurangi kemacetan, busway mematok harga murah sehingga tidak membebani konsumen.
Meskipun sempat terjadi permasalahan, prajurit TNI dan pegawai Kemenkeu melakukan mediasi.
"Mediasi sudah dilaksanakan pada hari berikutnya di posko Transjakarta Cawang."
"Jadi pegawai Kemenkeu itu minta maaf dan anggota saya menerima maaf tersebut," tutup Deki
Sumber: Tribunnews
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid