Menurutnya, kehadiran ketiganya membentuk koalisi membuat pengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketar-ketir.
"Ini menimbulkan kegalauan bagi pengusung Anies," ujar Zaki dilansir dari GenPI.co, Sabtu (14/5).
Zaki menjelaskan, PPP dan PAN sebelumnya digadang-gadang ikut koalisi politik pendukung Anies.
Sayangnya, hal itu meleset dari dugaan. PAN dan PPP justru berkoalisi dengan Partai Golkar besutan Airlangga Hartanto.
Oleh karena itu, setelah minggirnya PAN dan PPP, tersisa hanga Partai Nasdem dan PKS.
Namun, akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menilai mereka belum kuat.
Karena suara mereka belum mencukupi untuk mengajukan pasangan capres.
"Jadi, mau nggak mau, partai lain kecuali PDIP-Gerindra, harus melakukan negosiasi dengan poros 3 parpol itu," jelasnya.
Menurutnya, jika Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto sebagai capresnya, nama Anies hanya mungkin sebagai cawapres saja. (*)
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Jejak Misterius Relawan Asal Solo, Diduga Otak Pembuatan Ijazah di Pasar Pramuka, Menghilang sejak Kasus Bambang Tri
Partai Ummat Bergolak, Kader Gugat AD/ART
4 Pulau Sengketa Aceh dan Sumut Kembali Disorot, Pakar Hukum Dukung Evaluasi Ulang
Keputusan Mendagri Soal Empat Pulau Aceh Jahat dan Harus Dicabut