“Nanti akan ada petugas yang membersihkan, dan sebagian lagi ada patroli marinir. Saya ingin Jawa Barat kembali sesuai dengan fitrah penciptaannya,” kata Dedi.
Dalam pidatonya yang emosional, Dedi mengungkapkan kecintaannya pada tanah Sunda.
Ia menggambarkan Jawa Barat sebagai sepenggal surga yang diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum.
Namun, menurutnya, keserakahan dan kelalaian manusia telah mengubah keindahan itu menjadi kekacauan.
“Jawa Barat itu diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum. Tapi oleh kita, tanah surga ini dijadikan neraka. Jalannya rusak, drainasenya mampet, sungainya kotor, got-gotnya hitam, orang-orangnya bertengkar tiap hari,” ujar Dedi.
Melalui pelantikan di tempat yang penuh pesan simbolis itu, Dedi berharap para pejabat yang baru diangkat tidak hanya bekerja secara administratif, tetapi mampu meresapi tanggung jawab sebagai pelayan rakyat yang harus memulihkan kembali keindahan dan ketertiban tanah Jawa Barat.
“Saya gak bisa hanya mimpi. Saya harus mengembalikan. Kembali Jawa Barat-nya. Kembali manusianya,” tutupnya.
👇👇
Momen KDM Dikerumuni Warga Usai Lantik Pejabat Pemprov Jabar di Kolong Jembatan Tol Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Kang Dedi Mulyadi, didampingi Wagub Erwan Setiawan dan Sekda Herman Suryatman, melantik sejumlah pejabat lingkungan Pemprov Jabar di bawah Jembatan Simpang Susun Gerbang Tol Cileunyi, Bandung, Rabu (2/7/2025). Setelah prosesi pelantikan, Kang Dedi Mulyadi disambut hangat oleh warga yang berkumpul di lokasi. Momen tersebut sontak membuat Kang Dedi Mulyadi dikerumuni warga yang ingin bersalaman dan berfoto dengannya. Suasana hangat dan akrab terlihat jelas dalam momen tersebut. Kang Dedi Mulyadi tampak menikmati interaksi dengan warga setelah prosesi pelantikan pejabat Pemprov Jabar.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara