Dikatakan Benny, saat ini telah ada blueprint atau atau kerangka kerja terperinci mengenai reformasi Kepolisian.
"Reformasi itu cetak birunya sudah ada. Pelaksanaannya yang belum," sebutnya.
Merespons kerisauan publik, Benny menegaskan bahwa kehadiran Komisi ini tidak akan berbenturan dengan tugas Kompolnas.
"Engga (berbenturan tugas dan fungsi). Pokoknya kita mendukung lah supaya kinerja Kepolisian menjadi lebih baik," Benny menuturkan.
Terpisah, Anggota Komisi III DPR RI lainnya, Nasir Djamil, yang ditemui di Polda Sulsel mengatakan hal yang senada.
"Ya, sebenarnya kan keinginan Presiden Prabowo Subianto kan untuk menghadirkan kepolisian yang profesional, ya akuntabel. Kemudian bisa mendapat kembali kepercayaan masyarakat," ucap Nasir.
Dijelaskan Nasir, reformasi kepolisian sebenarnya terus berjalan. Seperti reformasi struktural, instrumental, dan kultural telah dilakukan.
"Tapi memang yang paling hari ini masih menjadi pekerjaan rumah itu adalah soal reformasi kultural," imbuhnya.
Nasir bilang, Komisi Reformasi Kepolisian bisa menguatkan reformasi kultural.
"Nah, karena itu sekali lagi kepada Presiden Prabowo Subianto diharapkan reformasi kultural itu yang dalam pandangan kami harus segera disegerakan," tandasnya.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara