"Ganjar dalam pidatonya ingin menunjukkan ia adalah seorang capres yang telah menampung dan mendengar aspirasi masyarakat," ujar Efriza.
Sebagai penekanannya, Efriza memandang pidato Ganjar sengaja menitikberatkan soal perjuangan PDIP dalam masa reformasi 1998.
"Ia juga ingin menunjukkan memahami cita-cita reformasi, dengan semangat ingin Indonesia bebas dari KKN, sekaligus menunjukkan situasi kita dalam berdemokrasi yang memang masih adanya unsur KKN yang tidak sesuai reformasi," kata Efriza.
Oleh sebab itu, Efriza memandang Ganjar ingin menunjukkan dinamika politik Pilpres 2024 yang mana mempertontonkan perilaku elite politik yang tidak baik dalam berdemokrasi dan reformasi.
"Yang dia anggap patut dilawan dengan ungkapkan dan laporkan praktik-praktik mencederai demokrasi," demikian Efriza.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Puan Maharani Bongkar Masalah Utang Whoosh: DPR Akan Usut Tuntas!
Prof Henri Balik Badan Bongkar Rekayasa Gibran Cawapres: Saya Kecewa dengan Jokowi!
Misteri Dewa Luhut di Balik Proyek Whoosh: Rahasia yang Baru Terungkap
Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Whoosh: Dugaan Markup Rp 60 Triliun dan Potensi Kerugian Negara