#Penjara

Eks Penasihat KPK: Gibran Bisa Dikenai Tindak Pidana Korupsi Terkait Gratifikasi!

Hukum

Eks Penasihat KPK: Gibran Bisa Dikenai Tindak Pidana Korupsi Terkait Gratifikasi!

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:50 WIB
Membongkar Kejahatan PSN PIK-2

Nasional

Membongkar Kejahatan PSN PIK-2

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:15 WIB
10 Korupsi Terbesar di Indonesia, Kasus Sulap Pertamax Pertamina Jadi Nomor Dua

Hukum

10 Korupsi Terbesar di Indonesia, Kasus Sulap Pertamax Pertamina Jadi Nomor Dua

Rabu, 26 Februari 2025 | 13:26 WIB
JOKOWI: Mantan Presiden Tanpa Kemuliaan, Kehormatan dan Penghormatan

Nasional

JOKOWI: Mantan Presiden Tanpa Kemuliaan, Kehormatan dan Penghormatan

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:40 WIB
MAKIN ANEH! Kejagung: Tom Lembong Tak Diminta Bayar Kerugian Negara di Kasus Gula, Kerugian Tak Terjadi Saat Dia Jabat Mendag

Hukum

MAKIN ANEH! Kejagung: Tom Lembong Tak Diminta Bayar Kerugian Negara di Kasus Gula, Kerugian Tak Terjadi Saat Dia Jabat Mendag

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:35 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:56 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Umum

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:36 WIB
BUMN Jadi Ladang Mega Korupsi, Ini 11 Kasus Korupsi Jumbo Perusahaan Negara Bernilai Fantastis!

Hukum

BUMN Jadi Ladang Mega Korupsi, Ini 11 Kasus Korupsi Jumbo Perusahaan Negara Bernilai Fantastis!

Selasa, 25 Februari 2025 | 15:56 WIB
Bagaimana Jika Penjarakan Jokowi dan Prabowo? NGERI!

Umum

Bagaimana Jika Penjarakan Jokowi dan Prabowo? NGERI!

Selasa, 25 Februari 2025 | 00:26 WIB
Kades Ulak Segulung Ogan Ilir Ditusuk Warga saat Gelar Acara Ulang Tahun Anak, Pelaku Serahkan Diri

Nasional

Kades Ulak Segulung Ogan Ilir Ditusuk Warga saat Gelar Acara Ulang Tahun Anak, Pelaku Serahkan Diri

Minggu, 23 Februari 2025 | 11:20 WIB
Megawati Melakukan Makar Terhadap Pemerintahan Yang Sah?

Nasional

Megawati Melakukan Makar Terhadap Pemerintahan Yang Sah?

Sabtu, 22 Februari 2025 | 15:05 WIB
Viral Warga Jarah Kasur di TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Netizen: This is Indonesia!

Nasional

Viral Warga Jarah Kasur di TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Netizen: This is Indonesia!

Sabtu, 22 Februari 2025 | 12:10 WIB
LBP Wajib Diproses Hukum dan Dipenjarakan

Nasional

LBP Wajib Diproses Hukum dan Dipenjarakan

Jumat, 21 Februari 2025 | 00:20 WIB
Lirik Lagu Band Sukatani Bayar Polisi Picu Kontroversi, Kini Minta Maaf ke Polri

Nasional

Lirik Lagu Band Sukatani Bayar Polisi Picu Kontroversi, Kini Minta Maaf ke Polri

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:51 WIB
Jadi Tersangka Pemerasan dan Pengancaman, Nikita Mirzani Terancam 20 Tahun Penjara

Umum

Jadi Tersangka Pemerasan dan Pengancaman, Nikita Mirzani Terancam 20 Tahun Penjara

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:06 WIB
Bicaranya Lantang, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tidak Menyesal Masuk Penjara: KPK Harus Berani Periksa Keluarga Jokowi!

Umum

Bicaranya Lantang, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tidak Menyesal Masuk Penjara: KPK Harus Berani Periksa Keluarga Jokowi!

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:06 WIB
Usai Diperiksa KPK 8 Jam, Hasto Keluar Pakai Rompi Oranye

Hukum

Usai Diperiksa KPK 8 Jam, Hasto Keluar Pakai Rompi Oranye

Kamis, 20 Februari 2025 | 19:05 WIB
KISAH Tito Karnavian Memburu Tommy Soeharto

Hukum

KISAH Tito Karnavian Memburu Tommy Soeharto

Kamis, 20 Februari 2025 | 14:20 WIB
Mantan Sopir Fariz RM Ikut Diciduk Polisi

Nasional

Mantan Sopir Fariz RM Ikut Diciduk Polisi

Kamis, 20 Februari 2025 | 13:55 WIB
Israel Lansir Video Perlakukan Dr. Abu Safiya Bagai Kriminal

Internasional

Israel Lansir Video Perlakukan Dr. Abu Safiya Bagai Kriminal

Kamis, 20 Februari 2025 | 10:25 WIB
Bareskrim Bongkar Kecurangan SPBU di Sukabumi yang Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar Per Tahun

Hukum

Bareskrim Bongkar Kecurangan SPBU di Sukabumi yang Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar Per Tahun

Kamis, 20 Februari 2025 | 06:45 WIB
KACAU! Dulu Korupsi Rp 100 M, Kini Burhanuddin Abdullah Jadi Ketua Tim Pakar Danantara Pilihan Prabowo: Apa Tidak Ada Orang Lain?

Nasional

KACAU! Dulu Korupsi Rp 100 M, Kini Burhanuddin Abdullah Jadi Ketua Tim Pakar Danantara Pilihan Prabowo: Apa Tidak Ada Orang Lain?

Kamis, 20 Februari 2025 | 00:20 WIB
Minta Yesus Potong Rambut, Ratu Entok Dituntut 4,5 Tahun Penjara

Nasional

Minta Yesus Potong Rambut, Ratu Entok Dituntut 4,5 Tahun Penjara

Rabu, 19 Februari 2025 | 12:15 WIB
2 Prajurit TNI AL Terancam Hukuman Mati, Satu Pelaku Tembak Bos Rental Mobil Sambil Merokok

Hukum

2 Prajurit TNI AL Terancam Hukuman Mati, Satu Pelaku Tembak Bos Rental Mobil Sambil Merokok

Rabu, 19 Februari 2025 | 09:35 WIB
Anak Bos Rental Mobil Menolak Permintaan Maaf Terdakwa Oknum TNI AL: Persidangan Belum Selesai

Nasional

Anak Bos Rental Mobil Menolak Permintaan Maaf Terdakwa Oknum TNI AL: Persidangan Belum Selesai

Selasa, 18 Februari 2025 | 19:25 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Kericuhan Pecah di Jalan Otista Jaktim, Massa Bentrok dengan Polisi
2

Sengaja? Viral Suara Polisi di Mobil Rantis Usai Affan Kurniawan Driver Ojol Tewas Dilindas: Tabrak Aja!
3

Dipicu Kematian Ojol Affan Kurniawan, Demo di Mako Brimob Kwitang Jakarta Pusat Berakhir Rusuh
4

Mengenal Rantis Rimeung Brimob Diduga Lindas Driver Ojol, Punya Bobot 14 Ton
5

Warganet Sebut Ulah Anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Uya Kuya Merendahkan Rakyat Memicu Demo
6

Polisi Lebih Baik Bisiki Gibran Turun Ketimbang Halangi Demonstrasi
7

Salsa Erwina Ungkap Keluarganya Terancam Diintimidasi Usai Tantang Sahroni Debat, “Aku Habisi Kalian!”
8

Warganet Sebut Ulah Anggota DPR Sahroni, Eko Patrio dan Uya Kuya Merendahkan Rakyat Memicu Demo
9

Tagar PolisiPembunuhRakyat Trending di X Usai Driver Ojol Dilindas Mobil Brimob
10

11 Polisi Terluka Saat Pengamanan Aksi Massa, Satu Kritis
11

Hendropriyono Sebut Pihak Asing Dalang Demo Ricuh Gerakan Kaki Tangan di RI, Siapa?
12

Mahasiswa Geruduk Polda Metro Jaya Siang Ini
13

LENGKAP! Pernyataan Resmi Presiden Prabowo Sedih dan Kecewa Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob
14

Sahroni Nasdem Dicopot dari Pimpinan Komisi III DPR
15

Presiden Prabowo Berduka atas Tragedi Driver Ojol Korban Rantis