"Kita sangat optimis Hello ini bisa ekspor dalam artian dengan segala kompetisi yang ada. Makanya, kita pelajari market-nya kemudian betul-betul membuat kajian dan kita pikir boleh bersaing di pasar domestik," ungkapnya.
Adapun Founder dari Lassi Juice dari Malaysia Hafizuddin Razak mengungkapkan sejumlah alasan pihaknya memilih melakukan marger dengan PT. TNT Grup Indonesia. Salah satunya, lantaran PT. TNT Grup Indonesia yang sempat mendapatkan penghargaan sebagai "Pembayar Cukai Terbanyak" pada tahun 2021 oleh Bea Cukai Bandung Awards.
Terlebih, di Malaysia sendiri belum ada regulasi yang legal terkait bea cukai dan e-liquid. Selain itu, pihaknya merasa nyaman membangun bisnis di Tanah Air. "Bagiku, Indonesia bukan hanya negara tetangga, tapi juga rumah kedua (second home) dengan market yang unik," katanya.
Dia mengaku, melalui bisnis antarnegara ini kedua belah pihak ingin turut serta memimpin ekonomi kreatif di Asean hingga dikenal di seluruh penjuru dunia. Pihaknya optimis merger ini akan mendulang kesuksesan dan keuntungan di masa depan.
Dia berharap pertengahan tahun 2022 ini, PT. TNT Lassi International dengan jenama e-liquid—Hello! diharapkan dapat turut serta memulihkan perekonomian Indonesia pascapandemi Covid-19 melalui ide-ide kreatif dan inovasi anak bangsa. Di mana dapat menciptakan lapangan pekerjaan hingga kesejaheraan di Indonesia.
"Indonesia juga sebetulnya memiliki potensi besar dalam mencapai ekspansi yang sama, atau bahkan lebih," pungkasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid