"Namun, tingginya aktivitas digital juga membuka potensi buruk seperti penipuan dan pencurian akun sehingga masyarakat perlu pemahaman keamanan digital," kata Founder-Komisaris Lenere Business Suites, Eko Prasetyo, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Senin (4/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Diketahui, menurut survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Lebih jauh Eko mengatakan, kompetensi dari keamanan digital yang perlu dipahami masyarakat meliputi mengamankan perangkat dan identitas digital. Mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital yang muncul akibat aktivitas digital, serta memahami keamanan digital anak karena setiap orang tak terkecuali anak memiliki hak-hal digital.
Ancaman di sisi perangkat biasanya berupa malware seperti virus, trojan horse, ransomeware, dan jenis lainnya dengan tujuan mencuri data pribadi personal maupun perusahaan untuk tebusan uang. Ada juga jenis penipuan phising yang memancing korban untuk mengisi data pribadi lewat tautan link dan scam dalam bentuk telepon, email, yang memiliki tujuan mendapatkan uang. Semua jenis penipuan ini makin marak di era digital yang melakukan peretasan akun, hingga lowongan kerja palsu dan modus percintaan mencari kelemahan korban di sisi emosional.
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid