Sementara itu, di sisi suplai, penyedia properti terlihat bersikap wait and see. Hal ini tercermin pada pergerakan indeks suplai properti nasional. Data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q2 2022 menunjukkan bahwa indeks suplai properti nasional pada kuartal pertama 2022 turun sebesar 0.3% (quarter-on-quarter), tetapi naik tipis sebesar 5% secara tahunan.
Dari sisi konsumen, permintaan untuk properti hunian pada kuartal pertama tahun ini juga turun sebesar 1,7% (quarter-on-quarter). Turunnya permintaan pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh turunnya permintaan dari sektor rumah tapak. Kenaikan permintaan terhadap apartemen sendiri belum memengaruhi tren permintaan properti hunian secara keseluruhan karena 93% permintaan adalah permintaan terhadap rumah tapak.
Secara keseluruhan, tren penurunan suplai maupun tren penurunan permintaan diduga dipengaruhi oleh fokus konsumen yang melakukan mudik pada libur panjang Hari Raya Idulfitri 2022 yang menjadi fokus utama pengeluaran masyarakat sehingga penyedia suplai tampak mengantisipasinya dengan menurunkan suplai properti.
Marine berasumsi bahwa fokus masyarakat tertuju pada perayaan Lebaran tahun ini, mulai dari mudik hingga belanja barang-barang konsumtif. Situasi ini menyebabkan aktivitas pencarian dan minat terhadap properti pun menjadi berkurang.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Anwar Usman Bisa Saja Menyesal Karir Hancur Gegara Gibran
VIRAL Beredar Foto MABA Fakultas Kehutanan UGM 1980, Tak Ada Potret Jokowi?
Gibran dan Dua Rekannya Ditangkap Polisi terkait Dugaan Penggelapan Duit Rp 15 Miliar
Kejagung Sita Rupiah-Mata Uang Asing Riza Chalid